Senin, 25 Juni 2012

Diposting oleh andra fedya riana di 21.17

Bunga Kering Perpisahan


Di nisan suaminya
Ia taburkan melati dan kenanga
Sambil melafalkan doa
Perempuan itu Dewi namanya.
Terbius rasa pedih
Ia mohon ampun dengan suara lirih
Segala yang di dadanya terasa berat,
Segala yang di sekitarnya semakin pekat.
Sepuluh tahun sudah ia hidup
Bersama Joko, suami pilihan Ayah
Perkawinannya selalu redup
Karena Albert pilihan hatinya.
Maafkan aku, suamiku, tangis Dewi.
Sepuluh tahun lamanya sudah
Kita menikah –
Tapi tak mampu jua aku mencintaimu.
Sudah kuberikan segalanya padamu
Tapi rupanya bukan engkau milik hatiku.
Bukan engkau inti angan-anganku.
Joko, apa dayaku?
Ditaburkannya bunga sekali lagi
Sambil menelusuri isi hati,
Izinkan kuserahkan sisa hidup ini
Kepada lelaki yang kucintai.
Kini kau di alam baka –
Setelah sepuluh tahun yang tanpa warna,
Baru sepenuhnya mataku terbuka:
Cinta memang tidak bisa dipaksa.

0 komentar:

Posting Komentar

Ads 468x60px

Followers

Featured Posts

 

andra'afr Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea